Do’s and Don’ts dalam Dunia UI/UX Design

digitalskola

digitalskola

15 September 2021

ui ux design tips
Photo by Amélie Mourichon on Unsplash

Setiap bisnis atau perusahaan tentu menyediakan waktu dan upaya untuk mengoptimalkan eksistensi di dunia digital. Kehadiran yang aktif secara digital dapat memungkinkan audiens untuk menemukan dan mempelajari suatu bisnis serta penawarannya dari mana saja. Untuk menciptakan kesan yang baik di hadapan calon pelanggan yang masuk ke website, UI UX design tips perlu dipikirkan secara matang.

Umumnya, kehadiran secara digital paling sering dimulai melalui website. Tidak hanya mencapai target insight, kamu juga memperhitungkan website yang user-friendly dengan tone yang mendukung. Sebuah studi dari Missouri University of Science and Technology mengungkapkan bahwa pengunjung membentuk kesan pertama terhadap sebuah situs hanya dalam waktu kurang dari 0,2 detik (EX Squared).

Dalam menciptakan kesan pertama yang efektif dan memuaskan, sangat penting untuk merencanakan pembangunan kualitas UI dan UX design. Berikut beberapa do’s dan don’ts yang harus kamu ketahui ketika membangun website, aplikasi, maupun produk UI/UX lainnya.

UI UX Design Tips: Do’s and Don’ts

Do’s: UI Design

Pangkas elemen yang kurang mendukung

Terlalu banyak informasi, gambar, teks, sampai tombol hanya membuat layar menjadi lebih rumit. Kondisi ini mampu membebani pengguna akibat terlalu banyak informasi. Dengan memilah komponen dan elemen tersebut, pengguna akan lebih paham ketika menelusuri konten pada layar perangkat. Tips di bawah ini akan membantu kamu dalam melakukan review terhadap elemen pada produk:

  • Berusaha menghasilkan halaman minimalis

Fokus pada pemakaian elemen yang menunjang dan bermanfaat selama dioperasikan oleh user. Hapus elemen yang tidak memberikan pengaruh bagi user selama memanfaatkan website atau aplikasi tersebut. Dekorasi yang lebih minimalis dapat menghasilkan interface lebih ringan dan nyaman dilihat.

  • Prioritaskan satu tindakan utama tiap layar

Cobalah memasukkan unsur-unsur konten yang mencakup tidak lebih dari satu ajakan. Layar yang jernih lebih disukai pengguna dan membuatnya lebih mudah dipelajari untuk digunakan.

Desain tap targets yang finger-friendly

Target sentuh yang lebih kecil dapat menjadi masalah yang dikeluhkan oleh pengguna perangkat seluler. Ketika mendesain interface seluler, sebaiknya buat target yang cukup besar agar lebih mudah diklik oleh user. Dalam upaya menghadirkan pengalaman yang memuaskan dan memenuhi kebutuhan aplikasi atau website, buat button dengan ukuran 7 sampai 10 mm. Kondisi ini ikut memudahkan pengetukan jari secara akurat. Perhitungkan juga jarak antara satu button dengan button lainnya agar tepat sasaran dan ideal bagi perpindahan ketukan jari.

Buat teks yang mudah dibaca

Tipografi atau font adalah elemen yang dominan melekat pada konten website serta aplikasi. Teks yang dapat dibaca dengan mudah adalah syarat wajib untuk menghasilkan interface paling optimal. Upayakan hal-hal berikut ini:

  • Pilih jenis font yang ideal

UI UX design tips pertama dalam tipografi adalah gunakan jenis font yang berfungsi dengan baik ketika diatur dalam berbagai ukuran. Alternatif yang aman adalah pemakaian default font standar, seperti Noto, Roboto, atau San Francisco.

  • Pakai ukuran yang mudah dibaca

Setidaknya, teks yang kamu gunakan punya ukuran minimal 11 pts supaya pengguna dapat membaca melalui jarak pandang, tanpa harus membesarkan layar. Sesuaikan juga dengan kebutuhan headline dan body menurut konten yang sedang disusun.

BACA JUGA: 5 Skill yang Harus Dikuasai UI/UX Designer

Don’ts UI Design

Jangan membanjiri halaman konten

Hindari menumpukkan teks terlalu banyak ke dalam satu halaman atau section pada konten. Masing-masing konten sebaiknya dipecah menjadi daftar bulleting atau potongan efektif yang nyaman dibaca. Gunakan hierarki memakai subjudul dan sediakan tab pemindaian halaman konten. Penataan letak konten akan mengikuti gerakan pembaca, yaitu dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.

Pemakaian warna yang belum tepat

Pemilihan serta penggunaan warna pada produk digital adalah aspek kritis yang memengaruhi keberhasilan interface. Nyatanya, masih banyak kesalahan dalam kombinasi serta penggunaan warna yang wajib dihindari. Berikut ini kesalahan yang harus kamu ketahui dan perbaiki sebagai UI Designer:

  • Menggunakan gradien warna yang tidak senada disertai kontras terlalu ekstrem
  • Aplikasi bayangan yang gelap
  • Pemakaian warna yang sama sekali tidak kontras
  • Pemilihan warna yang kurang tepat bagi pengguna yang buta warna. Hijau dan merah sebisa mungkin dihindari

Jauhi pemakaian jargon

Pembuatan interface adalah mengenai kenyamanan konten yang dilihat user selama berada di halaman produk digital. Penggunaan jargon hanya karena ingin terlihat mewah ternyata tidak diperlukan. Usaha tersebut hanya akan membuat user tidak paham akan tujuan dari adanya website atau aplikasi tersebut. Gunakan penyusunan kalimat yang punya makna jelas dan tidak membebani pikiran si pembaca.

Do’s UX Design

Memahami pengguna

User Experience berhubungan dengan pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan, kemampuan, hingga keterbatasan pengguna. Pengalaman yang diperoleh pengguna meliputi seluruh aspek interaksi dari end user terhadap suatu produk, layanan, maupun perusahaan yang bersangkutan. Pahami terlebih dahulu tentang latar belakang user, model bisnis, organic user, perilaku, motivasi, dan tujuan dari setiap pengguna. Barulah kamu bisa melanjutkan rancangan user experience sekaligus menjadikannya lebih optimal.

  • Lakukan analisis kompetitif

Carilah website atau aplikasi kompetitor yang telah mengembangkan banyak pengguna dan insight. Perhatikan bagian yang kamu sukai dan tidak kamu sukai. Tuliskan alasannya sebagai acuan dalam merancang pengalaman pengguna.

  • Identifikasi user

Bangun user persona untuk memahami interaksi yang akan terjadi antara website atau aplikasi dengan pengguna. Tentukan aktivitas yang akan dilakukan serta konten yang diharapkan oleh user ketika mengoperasikan produk tersebut.

Prioritaskan fitur-fitur yang ada

Untuk dapat membuat aplikasi yang menarik bagi pengguna, ada banyak UX designer yang menambahkan fitur sebanyak mungkin. Sayangnya, upaya ini jarang menghasilkan pengalaman lebih baik. User malah cenderung merasa kebingungan karena harus fokus pada banyak hal dalam satu waktu. Oleh karena itu, batasi kumpulan fitur pada produk digital dengan memprioritaskan fitur penting dan memangkas menjadi pengalaman yang lebih bagus diterima pengguna.

Tips yang dapat kamu terapkan adalah mengetahui tujuan utama dari website atau aplikasi tersebut. Analisis fitur yang dominan digunakan kemudian buat menjadi pengalaman yang intuitif. Fokuskan pada penyempurnaan user experience berdasarkan tujuan yang sudah diketahui.

Bangun navigasi yang jelas

Prioritas utama dari suatu website serta aplikasi dapat membantu pengguna dalam melakukan navigasi. Fitur paling menarik sekalipun terasa kurang maksimal bila pengguna masih kesulitan untuk mengakses atau menemukannya. Untuk mengupayakan kejelasan dalam navigasi, kamu dapat mengikuti tips di bawah ini:

  • Pastikan navigasi familiar bagi pengguna

Banyak orang dengan senang hati menggunakan produk digital yang mampu memenuhi harapan mereka. Dalam mewujudkan hal tersebut, pakai pola navigasi yang akrab dengan target audience agar to the point ketika dioperasikan.

  • Rancang arsitektur informasi yang baik

Arsitektur informasi akan mengorganisir setiap informasi dengan cara yang logis dan jelas. Atur informasi dengan tindakan yang minimum untuk mencapai tujuan. Namun, perlu diingat bahwa jangan sampai navigasi mengalihkan fokus audiens terhadap konten yang disajikan.

  • Komunikasikan lokasi pengguna saat ini

Navigasi tidak terlepas dari pemberian informasi yang jelas bagi user mengenai posisinya di laman aplikasi atau website saat ini. Dengan begitu, navigasi dapat berjalan dengan nyaman dan lancar.

  • Konsisten dengan alur yang jelas

Upayakan membangun navigasi yang tidak membingungkan bagi pengguna. Berikan alur dan panduan menuju konten yang dicari secara cepat sekaligus tepat. Selain itu, jalur menuju sebuah konten perlu mengutamakan logika dan mengalir dengan baik.

BACA JUGA: Belajar UI/UX Gratis dari Kursus Online Terbaik

Don’ts UX Design

Jangan merancang experience yang sempurna sejak awal

Ketika mendesain sebuah website atau aplikasi, rasanya hampir tidak mungkin untuk membuatnya sempurna dalam sekejap. Bahkan jika desain tersebut sudah sempurna, masih ada banyak hal yang harus dibangun setelah melakukan user testing. Hindari usaha perancangan desain sempurna dari awal, melainkan ikuti pendekatan desain dan lakukan pengujian sedini mungkin. Sebaliknya, upaya yang patut kamu terapkan adalah fokus pada pembuatan prototype dan testing.

Jangan membuat halaman buntu

Mendesain UX berarti mendesain alur yang bergerak maju untuk mencapai tujuan dari pembuatan website dan aplikasi. Hindari pembuatan halaman buntu karena fitur ini hanya menghalangi user flow. Halaman buntu hanya memicu kebingungan dan menimbulkan tindakan tambahan dari user yang sebenarnya tidak perlu sampai terjadi.

Jangan meminta penilaian aplikasi sejak pengalaman pertama

Setiap developer tentu ingin mengumpulkan feedback yang berharga bagi perusahaan. Namun, kesalahan umum yang sering terjadi adalah memaksa pengguna untuk segera memberikan penilaian. Padahal, user tidak mau diganggu saat mengoperasikan kebutuhan penting melalui aplikasi tersebut. Usaha tersebut memang tidak salah, tetapi utamakan untuk memberi pengalaman memuaskan kepada pengguna terlebih dahulu. Beri mereka waktu untuk merangkum pendapat mengenai aplikasi sebelum meminta ulasan dan penilaian.

Berbagai UI UX design tips berupa do’s and don’ts di atas dapat kamu pelajari dan pahami dengan baik. Pastikan penerapannya cenderung menguntungkan pihak user agar memperoleh antarmuka dan pengalaman mengoperasikan produk digital secara puas. Dengan begitu, kamu juga mampu merasakan pengalaman berharga untuk menyediakan produk terbaik bagi banyak pengguna. Selamat mencoba!

chat