Manfaat Cybersecurity Training VS Belajar Otodidak

Cybersecurity Training
Cybersecurity Training (Photo by LYCS Architecture on Unsplash)

Saat ini banyak talenta digital yang mulai mempertimbangkan untuk berkarier di bidang cyber security. Jika kamu adalah salah satunya, maka sebaiknya kamu mempersiapkan diri dengan mengikuti cybersecurity training. Salah satu alasan penting mengikuti cybersecurity training adalah untuk mempersiapkan kualitas dan keterampilan kerja sebelum kamu terjun langsung ke bidang cyber security. 

Cyber security saat ini memang menjadi salah satu prospek karier yang menjanjikan. Salah satu alasannya karena di industri 4.0 segala aspek kehidupan tidak terlepas dari teknologi, sehingga jumlah pengguna internet di dunia semakin meningkat yang diiringi dengan peningkatan jumlah ancaman atau cyber attack. Di Indonesia, BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) mencatat sepanjang tahun 2022 ada sebanyak 700 juta serangan siber yang didominasi serangan ransomware atau malware dengan modus meminta tebusan kepada korban. 

Menghadapi situasi tersebut, pemerintah dan bisnis di berbagai industri tidak tinggal diam. Berbagai instansi dan sektor bisnis mulai gencar mencari sosok ahli di bidang cyber security, saking tingginya akan kebutuhan profesional di bidang ini, lowongan kerja untuk berbagai profesi di bidang cyber security semakin berkembang pesat. Bahkan, peneliti juga memprediksi bahwa dalam lima tahun jumlah kebutuhan akan pekerjaan di bidang cyber security akan terus meningkat (Sumber: Fortune Education). 

Jika kamu tertarik untuk memanfaatkan situasi genting ini menjadi peluang karier, maka alangkah baiknya kamu mempersiapkan hard-skill, soft-skill, hingga portofolio yang bisa mendukung kamu agar bisa menjadi profesional di bidang cyber security dan membantu pemerintah atau industri yang akan kamu tekuni agar aman dari berbagai serangan siber. Lantas, apa saja manfaat mengikuti cybersecurity training? Dan di mana rekomendasi cybersecurity training terbaik? Selengkapnya di artikel ini!

Manfaat Belajar Otodidak VS Cybersecurity Training

Ada beberapa perbedaan manfaat jika kamu belajar otodidak VS mengikuti cybersecurity training diantaranya:

Manfaat Belajar Otodidak VS Cybersecurity Training
Cybersecurity Training (Photo by Debby Hudson on Unsplash)

Skill 

Umumnya, jika kamu belajar secara otodidak melalui YouTube, artikel, atau buku, kamu hanya akan mendapatkan teori saja. Sedangkan, jika mengikuti training, kamu akan diberikan kesempatan untuk mengasah skill praktikal yang lebih relevan dengan dunia kerja di bidang cyber security. Ada banyak skill yang bisa kamu dapatkan jika mengikuti training, diantaranya:

  1. Bug hunting
  2. Penetration testing
  3. Pemrograman dasar
  4. Analisis malware
  5. Analisis dan mitigasi risiko
  6. Problem solving
  7. Business acumen

Tutor 

Walaupun saat belajar secara otodidak kamu bisa memilih sumber yang valid alias berasal dari orang yang expert di bidangnya, tapi mereka hanya akan memberikan tutorial secara satu arah. Sedangkan, jika mengikuti training kamu akan belajar secara dua arah, kamu bisa bertanya kapan saja, bahkan ada training yang memberikan fasilitas untuk berkonsultasi dengan tutor di luar jam belajar. 

Tak hanya itu, tutor yang memberikan materi kepada kamu tentunya adalah orang dengan latar belakang yang sesuai dengan bidang cyber security. Oleh karena itu, kamu juga akan mendapatkan ilmu sebanyak-banyaknya sesuai dengan kondisi cyber security saat ini.

Kurikulum Cybersecurity Training

Saat belajar secara otodidak kamu akan menyusun kurikulum yang dipelajari berdasarkan sumber dari internet atau buku dan biasanya kurikulum tersebut tidak selalu sesuai dengan kebutuhan industri, bisa jadi kamu mempelajari materi yang sebenarnya tidak diperlukan, atau bahkan kamu melewatkan beberapa materi yang ternyata sangat dibutuhkan di industri cyber security.

Oleh karena itu, mengikuti training akan membantu kamu agar lebih mudah saat belajar cyber security. Kurikulum yang disediakan oleh tempat training umumnya dibuat oleh profesional yang berpengalaman, sehingga materi yang akan kamu dapatkan sudah tersusun sesuai dengan kebutuhan industri.

Waktu

Ketika belajar secara otodidak, biasanya orang tidak memiliki patokan khusus jadwal mulai dan jadwal selesai, sehingga kebanyakan orang menghabiskan waktu terlalu lama untuk menguasai berbagai skills yang dibutuhkan. Jika kamu mengikuti training, waktu belajar sudah ditentukan sehingga kamu bisa memiliki estimasi berapa bulan waktu yang harus dihabiskan untuk siap berkarier di bidang cyber security.

Fakta menariknya lagi, biasanya training diadakan hanya dalam hitungan bulan bahkan hitungan minggu dan fleksibel karena diadakan secara daring sehingga kamu bisa belajar dari mana saja.

Networking

Umumnya, dalam satu kelas akan ada belasan hingga puluhan peserta training. Oleh karena itu, jika dibandingkan dengan belajar secara otodidak, mengikuti training akan memberikan memberikan manfaat tambahan untuk kamu yaitu membuka jalan untuk memperluas koneksi dengan tutor, pihak penyelenggara cybersecurity training, dan sesama peserta yang mengikuti training tersebut.

Portofolio

Portofolio adalah sekumpulan dokumen yang isinya merupakan kumpulan project yang pernah kamu kerjakan. Portofolio menjadi hal yang penting untuk ditunjukkan kepada perusahaan sebagai bukti dari performa, hasil kerja, hingga pencapaian yang sudah kamu raih di bidang yang kamu tekuni. Maka dari itu, dengan memiliki portofolio kamu akan memperlihatkan keunggulan dan kemampuan dibanding dengan pelamar lainnya. 

Dibandingkan dengan belajar secara otodidak, akan lebih baik jika kamu mengikuti training agar bisa mendapatkan portofolio yang sesuai dengan kebutuhan industri seperti bug bounty report portfolio, Pwn-machine, dll. 

Sertifikat

Di bidang cyber security, ada beberapa sertifikat yang perlu kamu miliki agar menjadi nilai tambah saat kamu melamar kerja. Jika belajar secara otodidak, kamu harus mencari tahu sendiri sertifikat yang dibutuhkan hingga cara mendapatkan sertifikat tersebut. Sedangka, jika mengikuti training, kamu akan mendapatkan rekomendasi sertifikat yang sesuai dengan profesi yang ingin kamu tuju dan mendapatkan bimbingan untuk mendapatkan sertifikat tersebut. Salah satu contoh sertifikat yang dibutuhkan jika kamu tertarik berkarier di bidang cyber security adalah CompTIA PenTest+ certification.

Baca juga: 4 Tips Belajar Cyber Security Otodidak Sampai Jago

Rekomendasi Cybersecurity Training

Rekomendasi Cybersecurity Training
Cybersecurity Training (Photo by Dell on Unsplash)

Fakta menariknya, jika tertarik berkarier di bidang cyber security kamu tidak harus memiliki latar belakang IT. Kamu bisa mengikuti training Digital Skola yaitu Mini Bootcamp Cyber Security. Nantinya, kamu akan dibimbing untuk memahami pengetahuan dan praktik penetration testing dalam cyber security, serta memahami langkah-langkah dan best practice menjadi bug hunter pemula yang baik dan profesional.

Di training ini kamu akan diberikan kurikulum berdasarkan sertifikasi CompTIA yang merupakan sertifikasi terbaik bidang cyber security. Tak hanya itu, kamu juga akan dapat berbagai fasilitas seperti:

  1. Job connector
  2. 2 mini projects
  3. 1 final project Pwn the machine (custom room)
  4. Bug Bounty Report portfolio
  5. CompTIA PenTest+ certification
  6. Professional branding
  7. Cybersecurity Analyst sharing session
  8. Interactive review by tutor
  9. Learning performance report
  10. Certificate of completion
  11. Career coaching by HR Expert

Setelah mengikuti kelas kamu akan mampu melakukan penetration testing, membuat dokumentasi hasil temuan kerentanan dalam sebuah laporan (bug bounty report), serta mengkomunikasikan hasil temuan kepada pemilik sistem. Penasaran dengan fasilitas lain dan kurikulum yang akan kamu dapat? Klik tombol ini: