Apa Itu Content Writing: Pengertian dan Strategi Terbaik

digitalskola

digitalskola

26 Februari 2021

Apa Itu Content Writing
          Apa Itu Content Writing (Foto: Karolina Grabowska from Pexels)

Apa itu content writing? Singkatnya, content writing adalah proses membuat teks yang informatif dan menarik untuk tujuan content marketing mulai dari menarik perhatian audiens, menyampaikan informasi yang mudah dipahami, hingga memengaruhi persepsi audiens sesuai dengan tujuan yang diinginkan brand. Fakta menariknya, content writing ternyata menjadi salah satu kebutuhan penting dalam digital marketing. Bahkan, Hubspot menyebut bahwa 70% marketers di dunia memilih berinvestasi pada penulisan konten demi perkembangan bisnis di masa depan. 

Dalam prosesnya, penulisan content writing meliputi tahapan menulis, mengedit dan memublikasikan konten dalam format digital. Konten yang mengandung tulisan dapat berupa artikel di blog, naskah video atau podcast, ebook atau whitepapers, press release, deskripsi produk, landing page hingga caption dalam posting-an media sosial.

Penasaran ingin tahu lebih banyak mengenai apa itu content writing dan bagaimana strategi terbaik untuk content writing yang sukses? Simak artikel ini sampai akhir!

BACA JUGA: Tips dan Contoh Portofolio Content Writer

Apa Itu Content Writing?

Apa Itu Content Writing?
                Apa Itu Content Writing (Photo by Kenny Eliason on Unsplash)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, content writing adalah proses membuat teks atau materi tertulis dengan fokus satu atau lebih tujuan content marketing. Lebih lengkapnya, berikut tujuan dari content writing: 

  • Menarik perhatian audiens = Konten ditulis untuk menarik perhatian pembaca atau audiens potensial
  • Menghibur audiens = Konten yang bisa menghibur audiens 
  • Memberikan edukasi = Konten yang ditulis harus memberikan edukasi bermanfaat dan relevan sesuai dengan kebutuhan audiens
  • Meningkatkan awareness = Konten yang ditulis harus bisa meningkatkan awareness mengenai brand dan produk atau jasa yang ditawarkan
  • Meningkatkan engagement = Konten harus menarik keterlibatan audiens, seperti like, comment, dan share 
  • Meningkatkan citra = Konten harus meningkatkan citra merek yang baik

Proses Content Writing

Proses Content Writing
                      Apa Itu Content Writing (Photo: Pepper Content)

Setelah mengetahui definisi dan tujuan content writing, kamu juga harus mengetahui proses penulisan content writing, berikut diantaranya:

Idea

Pada tahapan ini kamu akan melakukan diskusi dengan tim untuk mencari topik konten yang akan dibahas, tentunya topik yang dipilih harus sesuai dengan target audiens dan tujuan konten. Jika kamu menulis untuk kebutuhan SEO content writing, maka pada tahapan ini kamu juga akan brainstorming terkait:

  • Struktur konten
  • Pemilihan keyword
  • Menyusun outline tulisan

Research

Selanjutnya, setelah menentukan topik konten kamu akan masuk ke proses yang jadi langkah kunci dalam content writing yaitu tahapan research. Proses ini penting karena akan membantu kamu memastikan bahwa konten yang dibuat itu akurat, informatif, dan relevan dengan target audiens. Kamu bisa ikuti langkah-langkah berikut ini untuk research:  

  • Identifikasi target audiens = Riset kebutuhan audiens mulai dari hal yang mereka cari hingga cara mereka berinteraksi dengan konten
  • Cek sumber terpercaya = Cari referensi informasi dari sumber-sumber terpercaya seperti jurnal akademik, artikel berita, hingga buku. Pastikan kamu memeriksa kredibilitas sumber informasi tersebut
  • Cari tahu trend = Pastikan kamu menyertakan informasi yang sedang trend dalam topik yang dibahas. Untuk mengetahui berbagai trend terbaru kamu bisa berlangganan newsletter hingga mengikuti berbagai perkembangan terkini di media sosial

Writing

Lanjut tahap inti yaitu menulis konten dengan outline yang sudah dibuat dan referensi yang sudah dicari sebelumnya. Pada tahapan ini, kamu harus memastikan bahwa content writing yang dibuat sudah mengikuti kaidah penulisan yang baik seperti:

  • Gaya penulisan
  • Grammar
  • Ejaan

Di tahapan ini juga kamu harus melakukan proofreading yaitu membaca kembali tulisan sudah dibuat, selain itu kamu juga harus merevisi dan mengedit konten jika ada ketidakjelasan atau kesalahan dalam script, 

Design

Tahapan ini bukan berarti kamu harus membuat desain konten, karena tugas ini merupakan tanggung jawab graphic designer. Sebagai content writer, kamu cukup menentukan visual yang akan ada di konten. Contohnya saat menulis artikel, kamu akan menentukan gambar-gambar pendukung yang disertakan di artikel Blog. 

Publish

Selanjutnya tahapan publikasi yaitu menerbitkan atau mempublikasikan konten di platform yang sesuai, seperti:

  • WordPress
  • Blogger
  • Medium
  • Media sosial (Instagram, Twitter, Linkedln, dll)

Di tahapan ini, kamu harus memastikan tulisan yang kamu buat sudah sesuai dan tidak ada kesalahan. 

Get Feedback 

Terakhir yang tak kalah penting, kamu bisa meminta feedback dari rekan kerja, atasan, atau bahkan customer agar hasil tulisan kamu kedepannya bisa terus improve. 

Jenis-Jenis Content Writing

Jenis-Jenis Content Writing
            Apa Itu Content Writing (Photo by Sincerely Media on Unsplash)

Ada berbagai jenis content writing yang umum digunakan oleh perusahaan. Berikut ada beberapa jenis content writing beserta contohnya:

Artikel Blog

Artikel Blog
                      Apa Itu Content Writing (Source: Blog Blibli Friends)

Contoh content writing yang paling umum dijumpai adalah artikel yang dipublikasikan di blog. Biasanya, jenis content writing ini akan fokus pada tertentu yang menarik bagi target audiens. Ingin tahu lebih banyak mengenai artikel blog? Baca selengkapnya di artikel ini.

Newsletter

Newsletter
          Apa Itu Content Writing (Source: Newsletter Catch Me Up!)

Selanjutnya contoh content writing adalah newsletter yaitu jenis konten yang dikirimkan secara berkala kepada pelanggan atau pembaca yang telah berlangganan. Umumnya, newsletter ini berisi berbagai informasi yang menarik dan bermanfaat bagi pembaca dengan tujuan mempertahankan keterlibatan mereka dengan brand, produk, atau layanan tertentu.  Berikut beberapa karakteristik dari newsletter yang dibuat oleh content writer:

  • Informatif = Menyampaikan informasi yang berguna bagi pembaca. Contohnya, tips, tren industri, pembaruan produk, berita terkini, dll
  • Menarik = Memuat judul, gambar, hingga visual yang menarik dan membuat pembaca ingin baca lebih lanjut
  • Personalisasi = Menyertakan nama pembaca dalam sapaan atau menyediakan konten yang disesuaikan dengan preferensi atau riwayat pembaca
  • Konsisten = Newsletter biasanya dikirim secara berkala, seperti mingguan, bulanan, atau sesuai dengan jadwal yang ditentukan
  • Mobile-friendly = Newsletter harus dioptimalkan untuk tampil dengan baik di berbagai perangkat termasuk smartphone atau tablet

Microblogging 

Microblogging 
                      Apa Itu Content Writing (Source: sharethis)

Hasil content writing selanjutnya adalah microblogging yaitu proses membuat dan membagikan konten dalam bentuk tulisan singkat yang biasanya terbatas pada jumlah karakter tertentu. Seorang content writer menggunakan platform microblogging untuk:

  • Menyebarkan ide
  • Menginspirasi
  • Berinteraksi dengan audiens

Contoh platform microblogging yang terkenal adalah Linkedln yang membatasi postingan hingga 3000 karakter. Sebagai content writer, membuat microblogging bisa menjadi strategi efektif untuk:

  • Meningkatkan keterlibatan audiens
  • Membangun kredibilitas brand
  • Menjalankan campaign pemasaran

Konten Website  

Konten Website  
                              Apa Itu Content Writing (Source: eFishery)

Selanjutnya, contoh content writing adalah konten di website. Ada beberapa jenis konten website yang sering ditulis content writer:

  • Halaman beranda = Berisi gambaran umum mengenai bisnis 
  • Artikel blog = Artikel yang membahas topik relevan dengan bidang atau industri brand 
  • Tentang kami = Deskripsi mengenai sejarah, visi, misi, hingga nilai perusahaan
  • Testimoni = Ulasan atau testimoni dari pelanggan yang puas dengan layanan atau produk yang ditawarkan

Strategi Content Writing Terbaik 

Strategi Content Writing Terbaik 
     Apa Itu Content Writing (Photo by Jornada Produtora on Unsplash)

Tidak jauh berbeda dengan strategi digital marketing secara keseluruhan, penerapan content writing pun harus didasari strategi yang terus menerus diperbaharui secara berkala. Maka dari itu, setelah mengetahui apa itu content writing, mari kita beranjak ke strategi content writing yang patut dipertimbangkan. Simak penjelasan lengkapnya di bawah:

Optimasi SEO (Search Engine Optimization)

Strategi content writing terbaik yang pertama adalah optimasi SEO untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari seperti Google. Ada beberapa strategi yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimalkan SEO, seperti:

  • Fokus pada keyword yang relevan 
  • Membuat konten sesuai keyword intent
  • Fokus membuat konten dan memperbarui konten yang sudah ada
  • Menerapkan teknik white hat SEO seperti konten informatif dan natural backlink 
  • Membangun backlink dari website yang memiliki topik atau konten yang relevan

Buat Konten Unik dan Orisinil

SEO memang penting, namun di tahun ini mulailah melirik topik-topik yang original juga. Buatlah konten yang menarik dan belum kamu temukan di blog atau website lainnya. Optimalkan backlink untuk membuat artikel-artikel unik seperti ini mendapat kunjungan lebih besar. Artikel-artikel yang unik dan original akan membuat pengunjung blog-mu bertahan lebih lama dan mengurangi angka jump rate.

Buatlah Pancingan yang Menarik

Tidak mengherankan praktik clickbait masih menjadi senjata andalan berbagai media online hingga saat ini. Pasalnya, orang memang lebih cenderung meng-klik artikel yang menarik, bombastis atau fenomenal. Jika kamu tidak ingin menggunakan strategi clickbait, pastikan kamu menulis artikel dengan umpan yang tepat, setidaknya pada judul untuk memancing pembaca mau mengunjungi blog-mu demi membaca artikel.

Manfaatkan Hal yang Sedang Menjadi Trend

Pandai-pandailah menemukan benang merah antara tren yang sedang berlangsung dengan konten yang kamu buat. Semakin tinggi ketertarikan orang terhadap sebuah topik, maka semakin besar kemungkinan ia akan membaca artikel mengenainya. Oleh karena itu, bersikaplah sigap dalam mengetahui tren dan mengubahnya menjadi sebuah produk content writing yang pas dengan bisnismu.

Buatlah Call to Action dengan Pas

Call to action adalah hal yang penting dalam melakukan cross selling maupun soft selling. Meski demikian, kamu harus memperhatikan emosi pembaca yang mungkin saja tidak nyaman dengan call to action yang tidak berhubungan dengan keseluruhan isi konten yang sedang dilihatnya. Oleh karena itu, pastikan kamu meletakkan call to action secara hati-hati dan tepat agar pembaca tergerak untuk mengikutinya.

Ciptakan Sudut Pandang Berbeda

Dalam dunia SEO memang sangat penting untuk memproduksi konten teks sesuai dengan keywords yang sedang menjadi tren. Namun, tahukah kamu bahwa membuat konten dengan angle atau sudut pandang berbeda juga dapat menjadi tips untuk membuat warganet tertarik membaca artikelmu. Khususnya jika sebuah topik telah dibahas berulang kali oleh banyak media, maka sebuah tulisan dengan sudut pandang berbeda darimu akan membuat orang lebih tertarik membaca.

Perkuat Tulisan dengan Data

Salah satu hal yang saat ini banyak dicari dan dibutuhkan oleh pembaca adalah keberadaan data. Orang cenderung malas membaca artikel yang bertele-tele dan didasarkan pada asumsi semata. Oleh karenanya, mulai perkuat konten-kontenmu dengan data dari sumber yang kredibel. Keberadaan data yang valid dapat membuat kredibilitas tulisan dalam kontenmu menjadi lebih tinggi dihadapan pembaca dan tidak mustahil, mereka akan kembali ke blog atau website-mu lagi jika mencari tulisan dengan data yang lengkap.

Berikan Contoh dalam Penjelasan

Salah satu hal yang sering terlewat adalah pemberian contoh dalam penjelasan yang kamu buat dalam konten. Para pembaca mungkin saja mudah memahami isi kontenmu bila ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti. Namun, memberikan contoh yang dekat dengan kondisi pembaca akan membuat penjelasanmu lebih kuat dan menempel dalam ingatan pembacanya.

Peran di Balik Content Writing

Peran di Balik Content Writing
               Apa Itu Content Writing (Photo by Paige Cody on Unsplash)

Di balik hasil tulisan content writing yang sangat bermanfaat untuk kesuksesan strategi digital marketing itu ada peran dari content writer yaitu seorang penulis profesional yang bertanggung jawab memproduksi konten-konten sesuai kebutuhan perusahaan. Tanggung jawab content writer meliputi:

  • Membuat, mengelola, dan mendistribusikan konten
  • Melakukan riset
  • Mengimplementasikan strategi SEO
  • Mengukur hasil performa konten
  • Berkolaborasi dengan pihak yang berkaitan

Jika kamu ingin menjadi content writer, kamu harus menguasai skill berikut ini:

  • Keahlian menulis = Menulis dengan tata bahasa yang baik, memiliki kosakata yang luas, dan bisa menyampaikan ide dengan jelas dan efektif
  • Pemahaman SEO = Pemahaman mengenai kata kunci, meta deskripsi, hingga optimasi konten
  • Riset = Kemampuan melakukan riset secara efektif, akurat, dan relevan untuk topik yang ditulis
  • Kreativitas = Kemampuan berpikir dan menyajikan ide dengan cara yang kreatif
  • Keterampilan editing dan proofreading = Memastikan tidak ada kesalahan tata bahasa, ejaan, atau faktual

Jika kamu ingin mengetahui lebih banyak mengenai profesi content writer, simak di artikel ini.

Belajar Content Writing

Belajar Content Writing
             Apa Itu Content Writing (Photo by Amel Majanovic on Unsplash)

Jika tertarik untuk belajar lebih banyak mengenai content writing, kamu bisa belajar dan praktik di kelas SEO Content Writing dari Digital Skola. Di kelas ini, kamu akan belajar:

  • Pengenalan SEO Content Writing
  • Fundamental SEO Content Writing
  • Penambahan Value pada Konten SEO
  • Tipe-tipe Konten SEO dan Cara Penulisannya
  • Artikel SEO-Friendly
  • Dashboard WordPress

Cari tahu info lengkapnya dengan klik button di bawah ini:

chat